ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Hari ini aku bertemu dengan seorang anak perempuan ceria. Aku tidak tahu siapa dia namanya, dia berumur berapa, yang pasti dia adalah anak istimewa. Dia selalu ceria tetapi dibalik kecerianya ada sessuatu yang tersembunyi. Ya, seperti yang teman-teman lihat pada judul tulisan saya bahwa dia adalah ‘’anak berkebutuhan khusus’’. Aku tidak tahu kenapa dia seperti itu, apa karena faktor genetika atau penyebab lainya, yang kulihat ibu dan bapaknya biasa saja tidak ada yang aneh ataukah dia adalah anak pengidap sindrom. Entahlah aku tak mengerti yang pasti dia berbeda, dia tiba-tiba datang menghampiriku, lalu bertanya ‘’apa itu?’’sambil menunjuk televisi tua di ruang tengah. Aku tidak memperdulikanya dan langsung pergi ke kamar kakakku. 
Selanjutnya, aku menghabiskan waktu luangku untuk membaca buku-buku yang belum selesai aku baca. Saat itu aku membaca buku yang berjudul kambing dan susu karya Mahfud Ikhwan yang merupakan seorang pemenang sayembara menulis novel Dewan Kesenian Jakarta tahun 2014. Tiba-tiba ibuku datang dan memberi tahu bahwa anak itu sedang memainkan laptop kesayanganku dan dia menyuruhku untuk mengambil laptop dari kamarku. tetapi aku sangat ketakutan melihat mukannya wajahnya sangat menyeramkan, lalu aku berteriak ‘’mbung ah sieun’’,[1] lalu menyuruh adik perempuanku untuk mengambil laptopku.
Setelah latop itu ada dihadapanku aku langsung membelainya takut ada sesuatu yang rusak, tetapi syukur tidak ada yang rusak. Aku anggap hari ini adalah hari yang sangat buruk,  aku bergumam dalam hatiku mimpi buruk macam apa ini, aku bisa bertemu dengan seorang anak seperti dia, sungguh anak tidak punya etika, apa dia tidak pernah diajarkan sopan santun oleh orangtuanya atau dia anak yang sangat keras kepala, tapi kenapa orangtuanya membiarkan anaknya masuk ke kamar orang lain padahal dia sendiri tahu bahwa kamar adalah privasi seseorang, sungguh anak yang brengsek, lalu aku memulai membuka laptopku dan mulai menulis beberapa kata. Tetapi tiba-tiba dia datang menghampiriku lagi sial, azab apa yang menimpaku, aku bergumam dalam hati. Lalu dia terus saja bertanya ‘’apa itu’’. Tapi aku tak menghiraukannya bahkan aku tidak menggubris apaun yang ia katakan, semuanya terasa memuakkan. dia bertanya lagi ‘’apa itu’’ aku menjawab ‘’aku sedang menulis’’, kata dia ‘’menulis’’ sambil terbata-bata dan terdengar tidak jelas ditelingaku.
Dia terus bertanya dan bertanya aku benar-benar muak denga sikap dia. Akhirnya dia keluar dari kamar kakakku, tidak lama aku mulai berpikir bahwa sebenarnya dia tidak bersalah, namun dia hanya memerlukan perhatian yang lebih dari orang-orang  yang berada disekirtarnya. Sungguh anak perempuan cantik yang malang.
Dari anak itu aku mulai mengerti apa arti kata bersyukur. Aku bersyukur Tuhan telah memberikanku raga yang sempurna sehingga aku dapat menjalani hari-hariku dengan normal dan luar biasa. Aku harap teman-teman bisa mengerti apa yang dirasakan oleh anak-anak berkebutuhan khusus, semisal mereka bertingkah aneh sungguh mereka tidak bersalah hanya saja mereka memerlukan perhatian yang khusus.


[1]  ngak mau ah, takut

Komentar

Postingan Populer