Naskah Drama Lucu


Dunia Kartun
Para Pelaku:
1.      KERUDUNG MERAH         : Pembawa misi mencari obat ramuan
2.      IBU KERUDUNG MERAH : Pemberi misi
3.      PERI                                       : Penyembuh
4.      CINDERELA                         : Pengantar pemberi misi
5.      PINOKIO                               : Pemberi petunjuk jalan misi
6.      NARUTO                               : Petarung pembela pembawa misi
7.      NENEK SIHIR                      : Penghalang pembawa misi
8.      MONYET                               : Pemberi kebahagiaan

BABAK 1 (RUMAH KERUDUNG MERAH)
DICERITAKAN IBU KERUDUNG MERAH SAKIT KARENA MENDAPATKAN KUTUKAN YANG DI SEBABKAN OLEH NENEK SIHIR JAHAT. IBU KERUDUNG MERAH MEMERINTAHKAN ANAKNYA UNTUK MENCARI OBAT PENYEMBUH KE TEMPAT YANG JAUH.
IBU
Anakku Kerudung Merah, Kau sudah besar. Ibu hendak menyuruh kau untuk mencari obat  untuk penyakit yang Ibu derita. Apakah kau mau membantu Ibu?
KERUDUNG MERAH
Aku masih kecil Ibu, aku belum tahu apa-apa, kemana aku harus mencari obat penawar itu?
IBU
Anakku, saatnya kau belajar dewasa dan mandiri, kapan lagi kau menolong Ibumu yang sakit ini? Kita hanya hidup berdua saja tanpa ada sanak saudara dan famili yang lain. Kepada siap lagi Ibu meminta pertolongan selain kepada kamu.
KERUDUNG MERAH
Tapi Ibu, aku harus mencari kemana obat penawar itu? apakah letaknya tidak jauh dari sini?
IBU
Sebenarnya ini memang cukup sulit dan tempatnya pun cukup jauh, Ibu yakin kamu bisa mendapatkan obat penawar itu.
KERUDUNG MERAH
Aku tidak mau, aku hanya ingin bermain saja di sini, Ibu suruh saja orang lain untuk mencari obat penawar itu. Apakah Ibu tega membiarkan aku sendirian untuk mencari obat penawar ke tempat yang belum aku ketahui. Bagaimana kalau nanti di jalan aku nyasar dan tidak bisa kembali?
IBU
Kamu tidak akan sendiri anakku, nanti akan ada Pinokio yang menemani kamu, dia yang akan menunjukkan jalan untuk sampai pada tempat tujuan.
KERUDUNG MERAH
Lalu siapa lagi yang harus aku cari? Memangnya obat penawar itu ada di mana?
IBU
Setelah kamu bertemu dengan Pinokio, kamu pergilah ke utara, nanti akan kamu lewati Sembilan gunung, pada gunung kesepuluh di sana ada sebuah taman peri yang indah, temuilah sang peri penyembuh yang berwarna putih. Karena dialah yang bisa menyembuhkan penyakit yang Ibu derita. Kamu ceritakan semua yang Ibu alami, setelah bertemu dengannya obat penawar itu pasti akan dia berikan.
KERUDUNG MERAH
Ibu, di mana aku harus mencari Pinokio?
IBU
Pada saat kamu hendak mendaki gunung pertama, di sana ada rumah kecil, temuilah Pinokio di sana, karena hanya dia yang tahu jalan-jalan rahasia menuju gunung ke sepuluh tersebut.
KERUDUNG MERAH
Baiklah Ibu, aku akan berangkat secepatnya mencari obat penawar itu, karena aku sayang sekali sama Ibu.
IBU
Hati-hatilah anakku, berdoalah sebelum kau berangkat ke sana, bawalah ini (buah apel) satu keranjang, makanlah jika kamu lapar.
KERUDUNG MERAH
Baiklah Ibu, aku berangkat sekarang.
(Berangkatlah Si Kerudung Merah menuju tempat yang Ibunya perintahkan, di perjalanan dia berjalan sambil bernyanyi-nyanyi menghibur dirinya).
BABAK 2
DI BAWAH GUNUNG KE SATU, PAS BERADA DI DEPAN RUMAH KECIL YANG DI HUNI OLEH PINOKIO.
KERUDUNG MERAH
Permisi, Pinokio.
PINOKIO
Aku di sini, siapa di di luar? (Berteriak di dalam rumah)
KERUDUNG MERAH
Aku si Kerudung Merah, segeralah keluar.
PINOKIO
Baiklah, tunggu sebentar.
Si kerudung Merah menunggu sambil berjalan-jalan bolak-balik gelisah. Keluarlah Pinokio dengan meloncat dan mengagetkan Si Kerudung Merah.
PINOKIO
Taraaaa.... Apa kabar Kerudung Merah?
KERUDUNG MERAH
(Sambil terbata-bata karena kaget) ba.... ba... baik.. Apakah kamu Pinokio?
PINOKIO
Benar... Aku adalah Pinokio, aku penjaga gunung ini... Apakah kamu hendak pergi ke gunung sepuluh?
KERUDUNG MERAH
Bagaimana kamu tahu?
PINOKIO
Setiap orang yang menemuiku, pasti semuanya hendak meminta petunjuk jalan, telah datang padaku untuk meminta pertolongan, dan kamu adalah orang yang ke 1001 yang datang padaku... Kalau hitunganku tidak salah.
KERUDUNG MERAH
Baiklah kalau kamu sudah tahu maksudku.
PINOKIO
Karena hari sudah sore dan akan menjelang malam, beristirahatlah sejenak di rumahku, besok pagi barulah kita mulai perjalanan ke gunung sepuluh.
KERUDUNG MERAH
Baiklah Pinokio... Kau memang orang yang baik.
BABAK 3
PAGI-PAGI YANG CERAH, KERUDUNG MERAH DAN PINOKIO SEDANG BERJALAN MENUJU GUNUNG SEPULUH.
PINOKIO
Berhati-hatilah Kerudung Merah, karena di sekitar gunung-gunung ini selalu ada penganggu.
KERUDUNG MERAH
Hah...!!! apa itu? apakah itu binatang buas?
PINOKIO
Bukan binatang buas, semua binatang-binatang di sini adalah temanku, jadi kamu tidak usah takut.
KERUDUNG MERAH
Kalau bukan binatang buas, lalu apa?
PINOKIO
Mmm.... Nenek Sihir, aku juga takut kepadanya.
KERUDUNG MERAH
Apa? Nenek Sihir.... Aku takut Pinokio... (merangkul Pinokio) kita pulang saja... aku takut... aku takut....
PINOKIO
Aku juga takut.... Tapi... tapi...  Kamu tidak usah khawatir Kerudung Merah. Di gunung ini juga suka ada yang patroli yaitu Naruto, dia pendekar yang baik suka menolong yang lemah... Hanya saja dia suka datang pada waktu yang tak pernah di duga-duga..
KERUDUNG MERAH
Siapa itu Naruto? apakah dia bisa menolong kita? panggil saja dia sekarang... aku takut Nenek Sihir.... dia pasti jahat....
PINOKIO
Naruto dan Nenek Sihir adalah penghuni hutan ini, di mana ada kejahatan maka di situ ada kebaikan... Nenek Sihir adalah sosok yang menyeramkan dan suka menganggu oramg-orang yang melewati gunung ini...Dan Naruto adalah pendekar yang baik, dia suka menolong orang-orang lemah yang sedang dalam keadaan membutuhkan pertolongan. Tapi, dia sulit di tebak kapan datangnya.
KERUDUNG MERAH
Pinokio kau jangan jauh-jauh dariku..
PINOKIO
Baiklah, kita lanjutkan perjalanan kita..
(Di tengah perjalanan ada seekor Monyet kelaparan, menghampiri Pinokio dan Kerudung Merah).
KERUDUNG MERAH
Apakah Monyet ini temanmu Pinokio?
PINOKIO
Iya, dia temanku, sepertinya dia sedang kelaparan, kakinya pincang, dia terluka.
KERUDUNG MERAH
Ambil saja apel merah ini, ini bekal yang diberikan oleh Ibuku untukku. Berikanlah pada Monyet ini Pinokio, mudah-mudahan dapat menghilangkan rasa laparnya. Kasihan sekali Monyet ini.
(Di berikanlah apel itu kepada Monyet yang sedang terluka, di obati juga kakinya oleh Kerudung Merah, kemudian Monyet itu pergi)
KERUDUNG MERAH
Mari kita lanjutkan perjalan kita..
PINOKIO
Mari kerudung Merah...
BABAK 4
DI TEMPAT YANG SERAM, BERDIRILAH NENEK SIHIR.
NENEK SIHIR
(Tertawa) Hahaha... Hahaha... Aku adalah Nenek Sihir penunggu gunung ini. Tugasku adalah mengangggu orang-orang yang akan melewati gunung ini. Hahaha..... Siapapun kalian, jangan harap bisa lolos dari godaanku. jangan harap bisa lolos dari cengkramanku, hahaha.....
(Sambil Melihat jauh) oh, rupanya sudah ada mangsa baru yang akan lewat kesini. Itulah santapanku... Siap-siap saja kalian kembali ke rumah .... Tapi, aku harus sembunyi terlebih dahulu, sebelum mereka tahu keberadaanku....
(Nenek Sihir bersembunyi sambil mengintip Pinokio dan Si kerudung Merah yang akan melewati wilayah Nenek Sihir).
(Datanglah Pinokio dan Si Kerudung Merah)
PINOKIO
Perasaanku tidak enak, bulu kunduk aku berdiri.....
KERUDUNG MERAH
Ini gunung ke berapa Pinokio?
PINOKIO
Kalau tidak salah.... Mmm.. gunung ke tujuh.. Merah.. Sepertinya sih Gunung ke Sembilan... (Merasa takut dan gugup).
(Kemudian muncullah Nenek Sihir di depan Pinokio dan Kerudung Merah sambil tertawa dan berteriak).
NENEK SIHIR
Hahaha..... Mau ke mana kau Manusia!!!
Ini adalah wilayahku, jangan harap kalian bisa lepas dariku... Hahaha... Aku adalah Nenek Sihir. (Pinokio dan Kerudung Merah terjatuh kaget dan ketakutan).
KERUDUNG MERAH
Tolonggg.... Jangan ganggu aku... Pergi kau.. Pergi kau Nenek Sihir...
PINOKIO
Akhirnya datang juga Nenek Sihir yang jahat ini... Kerudung Merah ayo kita lari...
NENEK SIHIR
Hahaha.... Mau lari ke mana kalian.. Kalian tidak akan bisa kabur dari sini... Ke marilah mendekat denganku anak Manusia... Akan ku jadikan kalian sepertiku, agar aku mempunyai teman untuk menggoda orang-orang lemah. Hahaha... Kalau kalian terus lari, maka kalian akan aku makan... Hahaha.... Hahaha....
(Terjadilah kejar-kejaran antara Nenek Sihir dengan Pinokio dan Kerudung Merah). Pinokio terjatuh, lalu Kerudung Merah menolongnya).
NENEK SIHIR
Hahaha...... Sudah kubilang kalian tidak akan bisa lepas dari cengkramanku anak Manusia. Akan kumakan kalian mentah-mentah...
(Tiba-tiba datanglah Naruto)
NARUTO
Berhenti kau Nenek Rombeng..... Maksudku Nenek Sihir!!!
Lepaskan mereka, akulah lawanmu, mereka hanyalah Manusia biasa. Perkenalkan Namaku adalah NARUTO.... Aku adalah penumpas kejahatan di bumi, khususnya di gunung ini. Ayo kemarilah Nenek Sihir. Mari kita bertarung.
KERUDUNG MERAH
Pinokio.... Jadi itulah Naruto? Pembela orang-orang lemah yang kamu ceritakan.
PINOKIO
Benar kerudung Merah...
NARUTO
Lebih baik kalian segerlah melanjutkan perjalanan, biar aku yang menghadapi Nenek Sihir ini... Kalian tidak usah takut.. Aku pasti mengalahkan Nenek Sihir ini... Cepatlah..
KERUDUNG MERAH
Baik.. Baik Naruto.. Pino ayo kita cepat pergi lanjutkan perjalanan kita..
PINOKIO
Ayo kita lari...
(Pinokio dan Kerudung Merah lari meninggalkan Naruto dan Nenek Sihir yang akan bertarung).
NENEK SIHIR
Hey Naruto bocah ingusan... tidak mungkin kau bisa mengalahkanku... Ilmuku sangat tinggi, sangat mudah bagiku mengalahkanmu.... Hahaha.. Hahaha..
NARUTO
Aku siap meladeni ilmu kamu Nenek tua. Majulah lawan aku.
NENEK SIHIR
Terimalah ilmuku (Ciaaat.. Ciaaat... Ciaaat)
(Nenek Sihir menyerang duluan terhadap Naruto)
NARUTO
Aku tahan ilmu kamu... Heup... Euuuu
NENEK SIHIR
Terimalah lagi... Ciaaat...
(Setelah lama bertarung, Naruto hanya menahan semua serangan dari Nenek Sihir).
NARUTO
Hmm.. boleh juga ilmumu Nenek ompong. Tapi aku masih bisa menahan jurus-jurusmu.
NENEK SIHIR
Aduh aku capek... Ilmu dan jurus-jurusku bisa ditahan semuanya oleh Naruto... Kekuatanku hampir habis... Dia sungguh hebat....
NARUTO
Hey Nek, ingatlah sama umur, sudah saatnya Nenek pulang dan tidur di rumah. Melihat keadaanmu aku tak tega untuk melawanmu lagi...
NENEK SIHIR
Aku masih punya jurus pamungkas... Terimalah... Ini Naruto... Ciaaat... (Meleset dari target). Apa ... tidak mungkin... tidak mungkin dia bisa lolos dari jurus pamungkasku ini... Tamatlah riwayatku...
NARUTO
Sekarang terimalah serangan dariku.... Heup... Ciaaaat...
NENEK SIHIR
‘Tu... tu... tunggu dulu Naruto.. baiklah aku mengaku kalah... tapi kumohon lepaskan aku..
NARUTO
Hah.. Melepaskanmu!!!
NENEK SIHIR
Aku masih mau hidup Naruto... tolonglah..
NARUTO
Hmm.... Karena aku lihat kondisimu sudah tua renta dan sebatang kara... Baiklah aku akan melepaskanmu.. Tapi dengan Satu syarat!!!
NENEK SIHIR
Apapaun sayaratnya akan aku lakukan... Asalkan aku masih bisa hidup..
NARUTO
Kau harus berjanji padaku.... Bahwa kau selamanya tidak akan menganggu lagi orang-orang yang akan melewati gunung ini..
NENEK SIHIR
Baiklah.. Aku sanggup... Aku berjanji tidak akan menggulangi perbuatanku untuk menganggu lagi orang-orang yang lewat gunung ini.
NARUTO
Jadilah orang biasa.. Jadilah rakyat biasa... Semoga kau bisa hidup damai dan sejahtera... Dan demi keamanan semuanya, maka sapu terbang ini akan aku bawa..
NENEK SIHIR
Terima kasih Naruto.
NARUTO
Naruto tea... (Sambil Bergaya)
BABAK 5
(TAMAN PERI).
PERI
Sungguh elok menikmati pemandangan di taman peri ini... Tapi tidak sembarang orang bisa sampai ke tempat ini.... Karena bagiku banyak godaan untuk sampai di sini.
CINDERELA
Peri, aku sudah lama tinggal di taman peri ini.. Jika di izinkan.. Aku ingin sekali bermain di luar sana, aku ingin menikmati luasnya dunia ini.....
PERI
Memangnya apa yang tidak kau dapatkan di tempat ini Cinderela?
CINDERELA
Aku mendapatkan semuanya di sini.... Hanya saja aku butuh seorang teman Manusia untuk menemaniku bermain...
PERI
Baiklah... Aku mengerti keadaan dan keinginanmu, karena kau sudah cukup lama di sini... Maka akan ku izinkan kau pergi meninggalkan taman peri ini. Sepertinya .... Waktumu akan segera tiba...
CINDERELA
Maksudmu Peri??? aku... aku..
PERI
Keinginanmu akan segera terkabulkan Cinderela.... Sudah saatnya kau menikmati duniawi..
CINDERELA
Aku senang sekali...
PERI
Sesaat lagi akan ada seseorang yang datang... Merekalah yang akan menjadi temanmu... (Merasakan langkah kerudung Merah dan Pinokio)
KERUDUNG MERAH
Tempat apa ini Pinokio? apakah ini gunung sepuluh, begitu indah dan elok sekali tempat ini...
PINOKIO
Ini adalah taman Peri... Kamu benar sekali Kerudung Merah. Ini tempat yang kamu tuju... Sekarang kamu sudah sampai di tempat tujuan...
KERUDUNG MERAH
Aku tak percaya.... Ternyata aku sampai juga di sini.
PINOKIO
Pergilah ke depan taman, di sana akan ada seorang Peri Putih. Bicaralah kepadanya tentang apa yang kau inginkan.
KERUDUNG MERAH
Ayo Pino... Temani aku ke sana..
PERI
Selamat datang wahai anak Manusia... Selamat datang di gunung sepuluh. Aku adalah peri putih yang menjaga dan mendiami taman Peri ini.
PINOKIO
Kerudung Merah, segeralah berbicara dengannya.
KERUDUNG MERAH
Ba.... ba... baiklah... tapi aku malu Pinokio.
PERI
Aku sudah tahu maksud kedatangan kalian ke sini.....
KERUDUNG MERAH
Bagaimana kau bisa tahu Peri?
PERI
Taman ini adalah tempat segala macam obat-obatan panawar penyakit. Aku tahu maksud kamu datang ke sini adalah untuk mencari obat.
KERUDUNG MERAH
Lalu apakah Peri bisa memberikanku obat untuk Ibuku yang sedang sakit?
PERI
Tentu saja kerudung Merah. Kamu memang anak yang baik.
KERUDUNG MERAH
Tapi mengapa Peri mau memberikanku obat secara Cuma-cuna???
PERI
Tidak... Aku tidak memberikan obat ini secara Cuma-Cuma....
(Memanggil Monyet yang di berikan apel dan di obati oleh Kerudung Merah)
MONYET
Iya Peri ada apa?
KERUDUNG MERAH
(Kaget) apa? dia bisa berbicara?
PERI
Perlu kamu ketahui Kerudung Merah bahwa Monyet ini bukan Monyet biasa.
KERUDUNG MERAH
Maksudmu aku sangat tidak mengerti. Jadi sebenarnya siapa dia itu?
PERI
Dia adalah pangeran yang di kutuk oleh Nenek Sihir dan kutukannya akan hilang ketika dia bertemu dengan seorang perempuan yang mencintainya dengan sepenuh hati. Benarkan kau mencintai Monyet ini.
KERUDUNG MERAH
Tapi Peri, bagaimana kau bisa tahu?
PERI
ya... saya Peri masa tidak tahu.
KERUDUNG MERAH
Lalu, bagaimana cara yang harus saya lakukan untuk mengembalikan wujud pangeran.
PERI
Caranya sangat mudah, kau hanya perlu mencium Pangeran dengan penuh rasa cinta dan kasihmu.
KERUDUNG MERAH
Baiklah Peri
(Kerudung Merah pun mencium kening Monyet itu dan dalam sekejap mata Monyet itu berubah menjadi Pangeran yang sangat tampan sekali).
PANGERAN
Terima kasih Kerudung Merah berkat cinta kasihmu, aku dapat kembali ke wujud semulaku. Aku harap kau bersedia menikah denganku?
KERUDUNG MERAH
Sama-sama Pangeran. Iya aku mau menikah denganmu. Tapi yang paling penting kau harus menolongku menyembuhkan penyakit yang di derita oleh Ibuku.
PANGERAN
Baiklah tuan Puteri. Mari kita pergi ke desa untuk menyembuhkan calon mertuaku.
KERUDUNG MERAH
Mari Pangeran
(Akhirnya Pangeran dan Kerudung Merah pulang ke rumah Kerudung Merah membawa obat untuk Ibu Kerudung Merah, dan mereka berdua kemudian menikah dan hidup bahagia selagi tidak ada cerita yang mengubah nasib mereka).
“Tamat”



Komentar

Postingan Populer