PENYAKIT MAHASISWA-MAHASISWA DI INDONESIA
PENYAKIT MAHASISWA-MAHASISWA DI INDONESIA
Apa sih yang kalian
dipikirkan mengenai penyakit yang diderita oleh seorang mahasiswa?
Mungkin kantong kering,
bingung belum bayar indekos, tugas numpuk, revisi tidak selesai-selesai, atau
gengsi karena pakaian yang dipakai atau barang-barang yang dipakai tidak bermerk. Tapi sebenarnya bukan itu penyakit
terberat mahasiswa di indonesia khususnya mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang
yaitu sifat apatis.
Emang apa sih yang
dimaksud dengan mahasiswa apatis itu?
Kenapa sifat apatis
dapat dimilki oleh beberapa mahasiswa yang ada di Indonesia, khususnya mahasiswa Universitas
Singaperbangsa tempat saya mencari ilmu?
Pasti beberapa dari teman-teman sudah tidak asing lagi mendengar kata apatis,
mungkin ada juga yang belum tahu apa yang dimaksud
dengan apatis itu, jadi menurut KBBI kata apatis mempunyai makna yaitu
kurangnya emosi, motivasi, atau entusiasme. Atau menurut istilah psikologi
yaitu keadaan cuek atau acuh tak acuh, di mana seseorang tidak tanggap atau
masa bodoh terhadap aspek emosional, sosial, atau kehidupan fisik.
Setelah teman-teman mengetahui apa apatis itu,
teman-teman sudah dapat membedakan mana yang disebut mahasiswa apatis, mana yang
disebut mahasiswa biasa saja, dan mana yang disebut mahasiswa aktif. secara
gampangnya ciri-ciri mahasiswa apatis yang itu dapat ditebak dari kelakuannya.
Misalnya, setelah proses kuliah selesai, yang dilakukan oleh mahasiswa apatis adalah
pulang atau bersenang-senang, jalan-jalan atau berfoya-foya. Tentu saja mahasiswa
jenis ini tidak patut untuk ditiru oleh teman-teman sekalian.
Penyebab
orang bersifat apatis itu berasal dari individu-individu itu sendiri. Selain
itu pengaruh hilangnya nilai-nilai yang dianut pelaku dalam suatu masyarakat,
hilangnya sikap peduli, hilangnya respek ketika melihat masalah, atau hilangnya
pandangan tentang tidak adanya keadilan di mata hukum.
Mahasiswa apatis
biasanya bertindak masa bodoh terhadap kegiatan yang ada di kampus ataupun di luar
kampus. Sebagai contoh, saat pemilihan ketua BEMU atau BEM fakultas mahasiswa
apatis lebih memilih untuk tidak mengeluarkan hak suaranya ketimbang ia harus
memilih, tetapi calon-calon yang akan ia pilih ia tidak kenal. ya begitulah
mahasiswa apatis. Mereka beranggap bahwa acara tersebut sangat membuanng-buang
waktu berharga mereka. Karena mereka lebih suka jalan-jalan bersama pacar
dibanding berpartisipasi mengikuti acara tersebut. Apalagi kalau acaranya
berbentuk seminar yang berbayar atau workshop, “buat apa gua ikutan acara kaya
gituan buang buang duit, buang buang waktu mending gua jalan sama pacar gua,
dari pada ikutan acara yang sangat membosankan’’ Gumam salah satu Mahasiswa
apatis . Persetanlah dengan Mahasiswa apatis
Itulah yang menyebabkan
mahasiswa sekarang kurang berkualitas karena kebanyak dari mereka mempunyai
penyakit yang sama yaitu apatis.
Hai kuntetttty
BalasHapusiya dut
HapusKurang motivasi
BalasHapusiya kakak
Hapus