RESENSI NOVEL SUNGGING KARYA ALAN TH

RESENSI NOVEL SUNGGING  KARYA ALAN TH

 


Judul Buku : Sungging

Penulis : Alan TH

Penerbit : KPG

Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Oktober 2017

Tebal :  625 hlm

 Sungging adalah novel hasil buah tangan Alan TH. Novel ini bercerita mengenai keruntuhan kerajaan Singhasari yang kala itu dipimpin oleh Sri Kertanegara hingga lahirnya kerajaan Majapahit. Penceritaan keruntuhan Singhasari ini dilakukan secara tuturan oleh tokoh-tokoh yang berperan dalam kehidupan Singhasari.  

Sri Sanghika dan Sungging membuka tabir-tabir yang jarang diketahui masyarakat. Berbagai folemik hingga siasat gelap Majapahit dapat terkupas hingga tuntas. Sehingga dapat terpecahkan dalang dari semua penculikan masyarakat dan pembunuhan para pemilik kanuragan kitab Bengawan ksatria yaitu dilakukan oleh Mahapatih Gajah Mada.

Gajah Mada merupakan orang yang memahami kitab Bengawan Ksatria. Namun ia hanya memahaminya dari sudut pandang Kertanegara. Sehingga akhirnya menimbulkan sebuah perjanjian yang dinamakan sumpah palapa di mana ia bertekad untuk menguasai seluruh daerah nusantra. Sri Sanghika yang menguasai kitab Bengawan Ksatria yang telah disempurnakan oleh Mpu Satir merasa miris dengan cita-cita yang diemban oleh Gajah Mada. Sebab keduanya sama-sama menguasai kitab Bengawan Ksatria.  Namun Sri Sanghika menguasai kitab Bengawan Ksatria yang telah disempurnakan oleh Mpu Satir. 

Mengetahui ada orang menguasai kitab Bengawan Ksatria selain dirinya. Maka Gajah Mada berniat memusnakan siapa saja yang menguasai kitab tersebut. Sebab ia beranggapan bahwa orang yang menguasai kitab tersebut dapat mengancam kejayan Majapahit. Maka dari itu, kemudian dibuatlah sebuah perkumpulan rahasia yang bernama Kasajaten Kalamura bertugas membunuh siapa saja yang menguasai kitab Bengawan Ksatria.

Selain Sri Sanghika, Sungging yang menguasai isi kitab tersebut harus menghadapi kekejaman Gajah Mada. Sehingga pada suatu ketika kesajaten kalamura berhasil melukainya dan mengakibatkan Sungging terluka dan terbawa arus Sungai. Namun untungnnya ada seorang perempuan pembantik yang menyelamatkan Sungging.

Sungging dengan berbagai siasat dapat membongkar kekejaman Mahapatih Gajah Mada lewat tembang yang ditulis pada batik-batik. Sebab perempuan pembantik yang menolong Sungging telah menjadikannya sebagai seorang anak. Sehinggga dibeberapa kesempatan Sungging membantu pembantik kerajaan tersebut dalam menyusun pola corak kain batik. Akibatnya siasat Sungging tersebut mengakibatkan sang Ratu Majapahit murka karena ia tidak tahu apa-apa mengenai siasat gajah Mada. Dan menyuruh Gajah Mada pun diperintahkan mencari Sri Sanghika yang menguasai kitab Bengawan Ksatria yang telah disempurnakan.  

Novel ini direncanakan dwilogi oleh penulis. Sehingga pada ending novel ini dibuat menggantung.

***

 

 

Komentar

Postingan Populer